Temtem…akhirnya pulang.

Sewaktu masih tinggal di mes mama punya beberapa kucing, Temtem salah satunya. Lahir di gudang tempat aku ditemukan. Induknya bernama Miong. Temtem punya saudara perempuan bernama Putih. Sedari kecil sudah dirawat mama..

Sayangnya Temtem dan Putih gak mau ikut pindah ke rumah mama yang sekarang, mereka selalu kembali ke mes tempat mereka dibesarkan. Kebetulan jarak antara rumah dan mes itu cuma 10 menit jalan kaki. Terlalu dekat. Plafon mess adalah tempat favorit mereka untuk bersembunyi, selain kamar mama tentunya.

temtem

Temtem kucing yang ganteng, kata mama…(mama aja sih yang bilang, kalo menurut aku ya masih gantengan aku) berbulu lembut, buntut panjang dan badannya bagus, tapi galak. Suka gigit dan nyakar tanpa sebab. Tanda-tanda cinta dikaki dan tangan mama itu sebagian besar adalah hasil karya Temtem. Semakin beranjak besar Temtem juga semakin sering berkelahi.  Kucing mana aja pasti ditantangin diajak berantem…dan dia selalu menang. Tapi kalo ada aku didekat dia, dia mengkeret gak berani dan lebih memilih menghindar hoakakaka..*pilin-pilin kumis*

Karena Temtem memutuskan gak mau tinggal dirumah baru, mama selalu mencari ke mess dan mengantar makan ke sana. Namun setelah beberapa lama, Temtem menghilang. Mama jadi kuatir kalo dia dibuang oleh penjaga mess yang baru. Hampir dua bulanan mama gak liat Temtem. Tapi suatu pagi pas berangkat kerja, mama liat seekor kucing yang mirip banget ama Temtem ada disekitar mess, tapi lari menghindar saat didekati. Mama yakin itu Temtem. Trus mama ngambil jatah ikanku dan kembali ke mess untuk memastikan. Kucing belang hitam putih buntut panjang yang kurus tinggal tulang itu emang Temtem..kelaparan sekali kayaknya..Dia langsung melahap makanan yang diberikan walaupun dengan was-was. Mama sedih karena Temtem sudah hampir tidak mengenalinya lagi. Tidak menyia-nyiakan kesempatan dan gak mau kehilangan jejak lagi, Temtem digendong pulang ke rumah. Dirumah Temtem dikurung, diberi makan minum dan ditinggal kerja lagi. Perasaan mama saat itu sangat lega dan bahagia karena Temtem ketemu.

temtem

Beberapa lama dirumah, kesehatan Temtem membaik, badannya yang kurus kembali berdaging dan kembali kekar walaupun gak seperti semula. Temtem juga mulai deh kembali ke sifat aslinya. Galak bangeeetss… Kucing-kucing dirumah semua diserang. Ngengeongan nyaring setiap waktu. Spraying dimana-mana menandai teritorialnya. Sangat mengganggu sebenarnya, tapi mama tetap sayang. Temtem rencananya akan dikebiri. Oya, Temtem sudah gak begitu suka ama dry food. Mungkin karena gigi serinya ompong ya..jadinya setiap hari mama harus menyiapkan ikan dirumah. Dulu sih buat anak rumah cuma diberi ikan atau ayam 3 hari sekali, tapi sejak ada Temtem mama harus sedia ikan setiap hari. Berkah juga sih buat anak-anak dirumah hihihi..

temtem1

Trus karena udah merasa sehat dan bertenaga lagi, Temtem mulai gak betah dirumah. Mulai kembali berkelana tapi setiap hari akan pulang minta makan. Walaupun kuatir, mama gak bisa memaksakan Temtem tinggal dirumah, jadi membiarkannya seperti itu. Selalu ada ikan kukus dikulkas buat Temtem kalo sewaktu-waktu dia datang minta makan.

Akibat terlalu sering berkelahi, bulunya yang dulu lembut dan mulus sekarang mulai penuh dengan koreng dan luka-luka baru. Luka-luka itu selalu diobati, tapi akan muncul luka-luka yang lain. Setiap malam bila terdengar kucing berkelahi disekitar rumah, bisa dipastikan salah satunya adalah Temtem. Kaki mama juga masih sering jadi sasaran kekesalan dia. Luka-luka panjang yang dalam yang bekasnya susah hilang.

Kemudian, Temtem semakin jarang pulang. Kata ompapa karena pernah Temtem kalah dalam perkelahian melawan garong pendatang baru disekitar rumah. Garong yang entah dari mana asalnya. Meski begitu, mama sering melihat dia tidur di samping rumah penjaga mes.

Hampir sebulan Temtem gak pernah datang minta makan sejak garong baru berkuasa. Mamapun kuatir,tapi dicari di mess Temtem juga jarang kelihatan. Sampai beberapa malam kemarin, waktu mama keluar rumah mau mengatarkan makanku, tiba-tiba Temtem datang dengan kondisi menyedihkan. badan kurus dan kotor. Mama sodori ikan tapi hanya diendus, gak dimakan. Temtem langsung dibawa masuk ke rumah. Di dalam, Temtem mendekati tempat minum tapi dia kesulitan untuk menjilat air itu. Itu pasti ada yang gak beres. Temtem sakit parah.

Temtem pun dispet-in air, dibantu minum..mulutnya yang kotor dibersihkan, dimasukkan ke kandang, dan diberi makanan basah. Setelah minum agak banyak, Temtem mau makan. Satu pounch makanan basah dihabiskan.

Keesokan harinya, Temtem terlihat lebih segar dan minta keluar. Dan baru kembali sore hari..

Temtem kembali drop..fisiknya semakin lemah, sudah gak mau makan, minum harus dipaksa di pipet, gak boleh keluar kandang lagi.

Temtem2

Hari minggu pagi, Temtem sudah gak mampu berdiri, hanya duduk dan meringkuk tidur. Tiba-tiba dia mengeong nyaring dan kejang..kemudian muntah-muntah. Temtem pun ambruk ke lantai, mama mengeluarkan dan membaringkannya diluar kandang. Mata Temtem terbuka, nafasnya tersengal-sengal, badannya sudah hampir kaku. Mama menangis sambil membelai Temtem…menghibur Temtem supaya bisa menahan sakitnya. Mama bilang kalo dia sangat sayang ama Temtem..Sewaktu mama cium dahi Temtem, dia merespon dengan mengaong nyaring dan badannya menegang lagi. Temtem dibelai lembut…dibisikkan kata-kata sayang.

” Kalau Temtem udah gak kuat..gak papa kok kalo mau pergi…” kata Mama sambil nangis menatap mata Temtem. Setiap paw-nya Temtem digenggam, paw Temtem akan berkedut seakan-akan masih merespon genggaman mama. Temtem gak mau diangkat kembali ke kandang, setiap mau diangkat badannya mengejang dan mengeong kesakitan.

Hampir dua jam mama menemani Temtem..Sayangnya mama gak bisa berlama-lama, karena hari itu harus berangkat praktek yang gak bisa dibatalin. Mama cuma bisa mengundur waktu kedatangannya ke klinik. Akhirnya dengan berat hati Temtem ditinggal…dengan beribu permintaan maaf dan berjuta kata sayang, belaian dan ciuman. Mata Temtem tetap terbuka gak bisa menutup lagi. Seharian mama bekerja dengan pikiran tertuju ke Temtem.

Sore hari pulang….Temtem sudah pergi…sudah tenang, gak kesakitan lagi..gak akan kejang-kejang lagi..Matanya tetap terbuka. Badannya kaku.

Temtem dikuburkan dihalaman belakang disamping makam Simba dan Guro si Kucing kecil hitam.

Temtem udah mengakhiri petualangannya dan kembali ke rumah walau untuk terakhir kalinya. Mama bersyukur Temtem mau pulang walaupun hanya untuk pamitan. Gak kebayang kalo Temtem harus kesakitan sediri diluar sana tanpa ada yang menemani. Dia pulang karena masih ingat sama mama, yang selalu menyayangi dia walau senakal apapun dia dulu. Temtem pulang karena ingin dikuburkan dengan layak dan selalu berada didekat mama.

Sekarang Temtem sudah pulang kerumah….gak akan pernah pergi-pergi lagi.

Bekas cakaranmu yang panjang-panjang tanda cintamu masih banyak loh dikaki mama Tem.. Kenang-kenangan indah darimu..

Selamat jalan Temtem..kami menyayangimu..

temtem3

Mommy, I want you to know…

Mommy, I want you to know,my journey to the bridge was fine….

Mommy I want you to know, it was time….time for me to go, but I am not far away,

look for a sign,I’ll send to you, a rainbow, a dream, a song or two.

Mommy I will never ever forget you, our love is too strong to ever die,

Mommy,please don’t cry, for I will always be near, listen for me, in the rush of the wind,a splash in the sea,

Mommy, forever “we” will always be..

Time cannot erase the bond we shared, the love you gave ,the way you cared…for me on earth…

Mommy, I can never forget you, Oh what a joyous reunion it will be,a time of delight, when we meet again,,

Mommy, I want you to know,my journey to the bridge was fine….

Mommy I want you to know, it was time….time for me to go, but I am not far away,

look for a sign,I’ll send to you, a rainbow, a dream, a song or two.

Mommy, always remember, I love you…

                                            ………………………………

13 comments

  1. cm bisa nangis baca tulisan ini..salut sma mama chubie yang ttp sayang sma semua anak-anakx….untuk tamtam semoga kmu bahagia disna ya nak…….. 😦

  2. ngertiii bgt gmn rasanya…pernah ngalamin hal yg sama…namanya uteq…nangisny 7 hari 7 malem…tp nangis di hatinya sih sampe skrg….yg lebih bikin sakit hati manu
    sia2 sktr g ada yg ngerti,kucing kampung aja ko di tangisin smp begitunyaa…
    yaahhh…smg kucing2 itu bahagia di alam sana…amiinn…

Tinggalkan Balasan ke chubiechurubie Batalkan balasan